You are currently viewing Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Part 2)

Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Part 2)

<<Sebelumnya

3. Reuse, gunakan kembali barang yang ada

Prioritas ketiga adalah reuse, yakni menggunakan ulang barang yang telah dimiliki, bisa dilakukan dengan membuat pusat pertukaran atau donasi barang bekas. Misalnya dengan menggunakan kertas bekas, meminjamkan barang seperti alat pertukangan ke tetangga, dan bertukar atau modifikasi baju pesta sekali pakai. Asiknya, saat ini sedang tren kegiatan thrifting pakaian alias berburu pakain bekas, kegiatan ini bisa Ayah Bunda coba guna mendukung kegiatan reuse.

4. Recycle, daur ulang barang yang tidak terpakai

Pengolahan sampah berikutnya adalah recycle, yakni mendaur ulang barang tak terpakai dan menjadikannya bahan baru. Hasil daur ulang umumnya lebih buruk dibandingkan kualitas bahan non daur ulang. Kegiatan daur ulang juga butuh energi yang besar. Salah satu tips untuk mempermudah recycle adalah dengan memilah sampah. Ada tiga klasifikasi pemilahan sampah sederhana, yakni organik, anorganik, dan B3. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti daun, ranting, dan sisa makanan. Sampah anorganik adalah sampah yang membutuhkan waktu panjang untuk membusuk—atau malah tidak dapat membusuk sama sekali, misalnya kertas, plastik, tisu, dan barang elektronik. Sedangkan sampah B3 (Bahan, Berbahaya, dan Beracun) adalah jenis sampah beracun yang berbahaya bagi kesehatan, antara lain baterai, lampu pijar, gawai pintar, dan barang elektronik. Sejumlah barang daur ulang umumnya disalurkan melalui pengepul, contoh barang yang dapat didaur ulang antara lain: kertas, koran, majalah, botol plastik, botol kaca, alumunium, dan sampah organik.

Recycle juga dapat dilakukan dengan teknik upcycle, yaitu mengubah barang bekas jadi barang berguna tanpa melalui proses pengolahan bahan. Misalnya mengubah bungkus deterjen atau kain jeans bekas menjadi tas. Upcycle sampah bisa banget juga Ayah Bunda jadikan opsi kegiatan untuk berkreasi dan mengedukasi anak-anak soal sampah.

5. Landfill, salurkan sampah ke pembuangan terakhir

Landfill adalah hierarki pengolahan sampah terakhir. Istilah ini mengacu pada pembuangan sampah ke titik akhir karena tidak ada lagi cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah. Sebisa mungkin, sampah jenis B3 dipisahkan dari sampah lain sebelum dibuang ke pembuangan akhir. Pembakaran sampah juga perlu dihindari, karena asap yang ditimbulkan dari proses pembakaran ini juga beracun. Itulah lima hierarki pengelolaan sampah yang bisa Ayah Bunda terapkan di rumah masing-masing. Intinya, upaya pengolahan sampah adalah mengoptimalkan pemanfaatan barang, apa pun itu. Karena pada dasarnya, semua barang yang tidak dimanfaatkan berpotensi menjadi sampah. Terakhir, Ibu Katherine menekankan kalau idealnya menolak dan mengurangi sampah adalah prioritas yang jauh di atas opsi daur ulang dan landfill.

Sumber:

https://www.facebook.com/anakpintar.id

Gambar:

canva.com

This Post Has One Comment

Leave a Reply