You are currently viewing Lika-liku Pengasuhan Anak Remaja, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Lika-liku Pengasuhan Anak Remaja, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Ayah Bunda, masalah remaja memang unik ya, karena tahap perkembangannya jauh berbeda dari fase kanak-kanak. Banyak hal yang tidak kita ketahui saat ia masih anak-anak, tetapi tiba-tiba muncul saat masuk usia remaja. Untuk memperkaya pemahaman ayah bunda tentang fase remaja.

Kali ini kita membahas topik pengasuhan remaja, yang menurut kemkes.go.id merupakan kelompok usia 10 tahun sampai sebelum berusia 18 tahun. Artikel kali ini merupakan nukilan dari hasil diskusi Keluarga Pintar Indonesia dengan narasumber yang merupakan seorang psikolog, yakni Ibu Dra. Amelia Dang Azis, P.Psi.

Diskusi adalah kunci

Untuk mempersiapkan anak memasuki masa pertumbuhan remaja, Ayah Bunda bisa mulai mengajak anak berdiskusi tentang ada-tidaknya perubahan fisik yang ia alami. Jika anak laki-laki, bisa libatkan Ayah supaya membuatnya lebih nyaman dalam menjelaskan perubahan kelamin sekunder yang dialaminya, dan begitu pun sebaliknya pada anak perempuan bisa libatkan Bunda.

Edukasi seks juga perlu diberikan pada remaja, yakni seputar fungsi-fungsi organ seksual, menjaga kebersihan organ vital, serta mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman-temannya. Mengapa poin terakhir ini penting?

Pada masa pra remaja, biasanya anak akan mengembangkan hubungan dengan teman sejenis, dan pada saat remaja sudah saatnya anak diberi kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan teman-teman yang lebih beragam. Tidak dapat ditampik bahwa ketertarikan remaja pada lawan jenis bukan terbatas hanya pada mengenali perbedaan fisik saja, melainkan kelak dapat menjadi ketertarikan seksual seiring adanya perubahan hormon remaja. Maka dari itu, diskusi bersama Ayah Bunda penting agar anak memahami koridor aman dalam pertemanannya kelak.

Tumbuh menjadi manusia yang utuh

Memiliki anak yang mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin tentu jadi keinginan setiap orang tua. Namun, kelabilan remaja yang kerap menguji kesabaran mungkin menimbulkan kekhawatiran Ayah Bunda tentang bagaimana membentuk mereka untuk menjadi manusia yang utuh secara lahir dan batin.

Masa remaja yang labil bukan untuk dimaklumi, tetapi untuk dipahami bahwa memang demikianlah adanya proses neuropsikologi yang berkembang pada otak remaja. Ayah Bunda tidak bisa memaksakan sebuah fase berjalan dengan cepat, tetapi Ayah Bunda dapat mengupayakan agar anak remajanya kelak tumbuh menjadi orang dewasa yang berfungsi penuh seluruh aspek dirinya.

Stimulasi dan edukasi yang baik, kasih sayang, pendidikan spiritual, serta gizi yang seimbang adalah modal yang dibutuhkan anak remaja supaya dapat tumbuh optimal baik jiwa mau pun raganya.

Adapun, untuk membentuk kemandirian pada remaja, sebetulnya Ayah Bunda perlu membentuk pembiasaan dari kecil, ada 3 kemandirian utama yang harus diajarkan orang tua pada anak:

  1. Kemandirian toilet training,
  2. Kemandirian makan,
  3. Kemandirian tidur.

Tiga hal yg nampak sederhana ini menjadi fondasi awal tumbuhnya konsep diri yang positif pada anak. Kemudian, untuk menegakkan aturan tentang kemandirian ini, Ayah Bunda juga dapat menerapkan mekanisme reward and punishment pada anak remaja.

Mekanisme reward and punishment sendiri baik untuk dilakukan karena merupakan salah satu upaya pembentukan karakter konsistensi dan tanggung jawab. Namun, penting diingat bahwa pada usia remaja harus lebih besar porsi demokratisnya. Oleh sebab itu, libatkan mereka dalam pembuatan aturan reward and punishment atau aturan-aturan lainnya dan nantinya reward and punishment yang diberikan harus sesuai dengan kesepakatan.

Ayah Bunda, artikel ini hanya sedikit dari sekian banyak pengetahuan tentang pengasuhan remaja. Maka dari itu, kunci penting lainnya dalam pengasuhan anak remaja adalah kesediaan Ayah Bunda untuk belajar dan membekali diri dengan pengetahuan tentang pengasuhan anak sesuai tahap demi tahap perkembangannya. Serta, bermitralah dengan sekolah yang concern pada pendidikan karakter maupun akademik anak.

Sumber:

https://www.facebook.com/notes/3363434787037105/

Baca juga:

Pengasuhan Anak di Dunia Digital, Apa yang Harus Dilakukan?

This Post Has 2 Comments

Leave a Reply