You are currently viewing Menelusuri Akar Masalah dari Autoimun

Menelusuri Akar Masalah dari Autoimun

Hai Ayah Bunda, kali ini kita masih akan berbincang tentang autoimun bersama Ibu dr. Novi Arifiani, MKK Dipl.ABRAAM., artikel pengantarnya dapat Ayah Bunda baca pada tautan berikut. Menurut dr. Novi, untuk mencari akar masalah pada autoimun dan kanker perlu dilakukan review pada beberapa sistem tubuh. Apa saja itu?

1. Keseimbangan imun dan inflamasi

dr. Novi mengkategorikan autoimun dan kanker dalam 2 kelompok besar yaitu 1) Penyakit dimana sistem imun merusak dirinya sendiri (gangguan sistem imun), atau 2) Tubuh rusak dengan sendirinya sehingga merangsang sistem imun (gangguan inflamasi). Meski sudah dikelompokkan, nyatanya tidak mudah untuk mencari tahu mana akar masalah yang terlebih dahulu terjadi.

2. Keseimbangan saluran cerna

Saluran cerna merupakan sistem yang paling banyak bermasalah pada penyandang autoimun dan kanker, dimana lebih dari 90 % pasien mengalami masalah ini loh Ayah Bunda. Saluran cerna penting mendapat perhatian, Kenapa? Pertama, ia merupakan pintu masuk sekaligus pintu keluar semua nutrisi. Kedua, ia merupakan organ yang banyak mengandung sistem imun yang merupakan pertahanan awal tubuh kita terhadap benda asing, termasuk makanan. Untuk itu, langkah awal mengelola autoimun dan kanker adalah mengelola saluran cerna.

 3. Keseimbangan neurotransmitter dan hormone

Neurotransmitter adalah bahan kimia otak yang mengatur kerja otak kita. Gangguan keseimbangan pada neurotransmitter akan mengakibatkan otak mengalami stres, brain fog, atau efek negative lainnya. Menariknya, meski berfungsi untuk otak, neurotransmitter justru banyak dihasilkan di usus, wah tidak disangka ya Ayah Bunda, lagi-lagi kaitannya dengan usus. Selain neurotransmitter, otak juga mengatur kerja hormon yang mempengaruhi kerja organ endokrin (organ penghasil hormon) seperti tiroid, adrenal, ovarium, prostat, dll. Itulah sebabnya, gangguan pada mekanisme kerja neurotransmitter dan hormon seringkali membuat kita sakit tetapi tidak ditemukan penyakitnya.

4. Keseimbangan detoksifikasi

Tuhan telah menciptakan bagi kita tubuh dengan kemampuan kerja yang luar biasa. Hasil-hasil metabolisme dan sisa-sisa peradangan yang dikenal dengan nama sitokin atau toksin akan dibuang keluar oleh tubuh. Organ detoksifikasi yang utama adalah hati, dibantu oleh sistem-sistem organ lainnya seperti ginjal, kelenjar limfatik, kulit, saluran napas, dll. Nah,efeknya pada penyandang autoimun dan kanker, seringkali mereka bermasalah dengan asam urat, bau mulut, bau badan, jerawat yang sulit disembuhkan.

5. Keseimbangan energi

Energi kita merupakan hasil kerja sel tubuh, terutama pada bagian sel yang dinamakan mitokondria. Seperti halnya listrik, mitokondria berfungsi sebagai gardu induk yang terdapat di semua sel tubuh, terutama di sel otak dan jantung. Berdasarkan pengalaman dr. Novi di kliniknya, penyandang autoimun dan kanker yang mengalami keracunan logam berat—terutama tembaga dan merkuri—membuat mitokondria mereka tidak stabil, sehingga mengganggu fungsi sel secara keseluruhan dan sel mudah rusak. Inilah yang memicu inflamasi berkepanjangan.

6. Sistem komunikasi

Ayah Bunda, sel-sel tubuh kita berkomunikasi dengan mekanisme yang melibatkan aktivitas listrik. Seluruh komponen biokimiawi ini diatur oleh kerja otak. Apabila terjadi gangguan pada konduksi saraf dari dan ke otak, maka akan berdampak pada sistem tidak terkendali. Penyandang autoimun dan kanker yang mengalami gangguan konduksi seperti ini seringkali merasa kepala serta ketidaksinkronan pada badannya, sehingga gerakan menjadi tidak terkendali dan mudah celaka atau cedera.

7. Nutrisi, infeksi, lingkungan

Infeksi-infeksi pada autoimun dan kanker tidak muncul sebagai infeksi yang umum terjadi pada orang sehat. Gejalanya sering tidak khas dan tanpa demam. Adapun, infeksi yang sering ditemukan dan  berkontribusi terhadap gangguan sistem-sistem sebelumnya antara lain Epstein Barr Virus, Helicobacter pilory, Brucella, jamur, dan cacing. Itulah sebabnya mencari sumber-sumber infeksi dan menyelesaikannya merupakan pekerjaan rumah yang perlu kesabaran. Lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, pola asuh, hingga pola hubungan dengan orang sekitar merupakan faktor-faktor yang juga perlu dievaluasi guna menelusuri akar permasalahan autoimun pada penyandangnya.

Wah, untuk mencari akar masalahnya saja kompleks sekali ya Ayah Bunda. Oleh sebab itu, sebelum terkena penyakit autoimun atau pun penyakit-penyakit lainnya, lebih baik kita memberikan upaya terbaik dalam mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Sumber:

https://www.facebook.com/notes/935259053923478/

Gambar:

canva.com

This Post Has One Comment

Leave a Reply